Ilmu Sosial Dasar

Posted: 6 Januari 2013 in Ilmu Sosial Dasar
Tag:,

ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN KULIAH DASAR UMUM

Latar belakang dipelajarinya ISD sebagai mata kuliah dasar pada perguruan tinggi adalah yang pertama supaya para generasi muda memiliki kepribadian yang positif, tidak terbawa oleh kebiasaan yang sifatnya bertentangan dengan kepribadian dan norma “ketimuran” kita sebagai bangsa Indonesia. Yang kedua agar para generasi muda sebagai “calon” masyarakat yang nantinya akan terjun langsung menjadi bagian dalam masyarakat mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan yang ketiga agar mereka memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial minimal yang ada di lingkungan sekitar mereka dan diharapkan mereka dapat menyelesaikan masalah sosial tersebut dan yang paling penting dalam bermasyarakat adalah mampu berkomunikasi dengan sesama walaupun memiliki latar belakang ilmu yang berbeda-beda.

Berikut adalah beberapa contoh dari penjelasan diatas :

  1. Pakaian remaja perempuan. Saat ini sudah banyak remaja perempuan yang menggunakan pakaian yang minim yang memperlihatkan sebagian tubuhnya, hal ini  sangat bertolak belakang dengan adat “ketimuran”  bangsa Indonesia.
  2. Makan berdiri di acara resepsi. Cara makan yang sesuai dengan adat “ketimuran” Indonesia adalah dengan posisi duduk. Tapi karena sudah mengikuti kebiasaan “diluar adat ketimuran Indonesia” jamuan makan pada resepsi saat ini diposisikan dengan berdiri dengan alasan dapat menerima tamu dalam jumlah banyak dengan tempat yang tidak terlalu luas.
  3. Ada kegiatan-kegiatan positif seperti kerja bakti, karang taruna, arisan, pengajian (bagi yang muslim), bakti sosial ke panti asuhan/jompo di lingkungannya, mereka ikut.
  4. Nyambung saat sedang ngumpul-ngumpul & ngobrol dengan tetangga dengan latar belakang yang berbeda-beda, entah itu politik, olahraga, bencana dan lain-lain.

PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Penduduk, masyarakat dan kebudayaan sangat berkaitan tidak akan ada kebudayaan bila tidak ada masyarakat dan tidak akan ada masyarakat bila tidak ada penduduknya.

Contoh :

Penduduk minangkabau akan bergabung dan berkumpul menjadi masyarakat minangkabau dan akan menghasilkan suatu kebudayaan khas minangkabau dengan sifat yang mencolok yaitu egaliter, demokratis, dan sintetik.

INDIVIDU, KEWARGANEGARAAN DAN MASYARAKAT

Individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya memiliki hubungan erat dalam menjadi warganegara dan menjadi masyarakat. Pembentukan kepribadian seorang individu sangat mempengaruhinya dalam menjadi warga negara, individu tersebut harus mematuhi segala peraturan-peraturan yang berlaku di negara individu tersebut tinggal baik itu undang-undang, peraturan pemerintah dan lain-lain. Begitupula ketika individu tersebut bermasyarakat, individu tersebut harus mematuhi semua aturan dan norma yang berlaku di lingkungannya, baik itu aturan tertulis maupun tidak tertulis. Dengan mematuhi semua peraturan yang berlaku maka akan tercipta ketertiban dan kedamaian.

Contoh:

  1. Orang yang mengendarai motor harus menyalakan lampu malam di siang hari ketika melalui jalan protokol yang diatur pada Pasal 107 ayat (2) UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
  2. Kendaraan dinas plat merah dilarang mengisi kendaraannya dengan bahan bakar bersubsidi yang diatur pada Peraturan Menteri ESDM nomor 12 tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak.
  3. Bertamu ke rumah orang lain harus terlebih dulu mengucapkan salam atau mengetuk pintu.

PEMUDA DAN SOSIALISASI

Pemuda sering disebut sebagai generasi penerus bangsa. Pemuda berarti orang yang umurnya masih muda dan biasanya emosinya masih labil. Lingkungan akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan bagi pemuda tersebut. Apabila lingkungan tempat pemuda tersebut bersosialisasi memiliki sifat negatif maka pemuda tersebut akan tumbuh menjadi orang yang sifatnya negatif pula, sebaliknya bila lingkungan pemuda tersebut bersosialisasi memiliki sifat positif maka pemuda tersebut akan tumbuh menjadi orang yang bersifat positif juga.

Contoh :

  1. Anak-anak SMP berkumpul sepulang sekolah berpesta minum minuman beralkohol dan menghisap ganja atau menggunakan narkoba. Ketika suatu saat anak tersebut kehabisan uang untuk membeli narkoba dia akan mulai mencuri uang orang tuanya atau dia akan me”malak” teman-teman sekolahnya atau yang lebih parah lagi dia akan mulai mencuri bahkan merampok.
  2. Geng Motor, ugal-ugalan dijalan, mabok-mabokan, melakukan tindakan anarkis terhadap sesama pengendara motor dijalan, bahkan sampai menjarah market.
  3. Anak ekskul Rohis/Rokris, Rohis mengadakan pengajian sepulang sekolah, Rokris mengadakan penyejukan iman sepulang sekolah, mengadakan bakti sosial ke panti-panti, membagi-bagikan makanan ke pengemis-pengemis di jalan.

WARGA NEGARA DAN NEGARA

Warga negara merupakan sekumpulan orang yang menetap di suatu negara. Tanpa warga negara tidak akan ada negara. Keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sifatnya timbal balik.

Contoh :

  1. Ikut ronda merupakan salah satu kewajiban menjaga keamanan
  2. Belajar dengan tekun, rajin dan giat merupakan kewajiban pelajar
  3. Memberikan bantuan materi kepada koperasi-koperasi di daerah agar terbuka lapangan kerja baru merupakan kewajiban negara dlm hal mensejahterakan warga negaranya
  4. mendapat pendidikan layak merupakan hak pelajar
  5. kemerdekaan merupakan hak negara

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

Pelapisan sosial sudah dikenal sejak jaman dulu. Pelapisan sosial bisa disebabkan dari kepangkatan, kekayaan bahkan keturunan. Kesamaan derajat sama dengan kesamaan hak baik dari segi sosial, budaya, hukum dan lain-lain.

  1. Kasta Brahmana, ksatria, waisya dan sudra di Hindu.
  2. Pemilu. Semua warga negara indonesia yang memiliki KTP tetap memiliki hak untuk memilih tanpa terkecuali.

MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN

Masyarakat perkotaan dan pedesaan, sama-sama masyarakat, sama-sama sekumpulan orang-orang, sama-sama bersosialisasi, tapi memiliki pola hidup yang berbeda. Masyarakat perkotaan identik dengan individualistis, egois, modern, konsumtif dan lain-lain. Sedangkan masyarakat pedesaan lebih identik dengan keluguan, kesopanan, keramahan, paguyuban dan lain-lain.

Contoh :

  1. Di lampu merah, masyarakat kota lebih cenderung terburu-buru dan menerobos lampu merah selama tidak ada polisi lalu lintas, masyarakat desa akan berhenti ketika lampu merah walaupun tidak ada polisi dan tidak ada kendaraan dari jalur lain.
  2. Masyarakat kota akan lebih memilih makan diluar walaupun dirumah banyak bahan makanan yang bisa diolah dengan alasan lebih praktis, masyarakat desa akan bersusah payah mencari kodok disawah pada malam hari dengan menggunakan obor yang nantinya akan dia masak dan dimakan bersama keluarganya
  3. Masyarakat kota akan menyewa EO untuk mengurus catering dan perlengkapan untuk acara resepsi , masyarakat desa, ibu-ibunya akan berkumpul untuk memasak makanan (rewangan) dan bapak-bapaknya akan mempersiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk acara resepsi tetangganya.

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI. KEMISKINAN

Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan akan menimbulkan suatu hubungan sebab-akibat yang sifatnya saling berurutan.Dengan adanya dan berkembangnya ilmu pengetahuan akan menciptakan suatu teknologi yang digunakan demi kemajuan dan kemakmuran masyarakatnya sehingga akan meningkatkan garis kehidupan masyarakat dari yang dibawah menjadi menengah, yang menengah menjadi keatas.

Contoh :

  1. Pemerintah memberi bantuan kepada koperasi batik tulis di daerah yang mayoritas masyarakat miskin, maka koperasi tersebut akan menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar untuk membatik, masyarakat yang membatik tersebut akan mendapatkan upah, dengan begitu akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan melepaskan masyarakat tersebut dari kemiskinan.

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL NASIONAL

Penyebab terjadinya pertentangan/konflik ini adalah :

  1. Ada dua belah pihak yang bertentangan.
  2. Ada perbedaan tujuan antara kedua belah pihak yang sifatnya bertolak belakang
  3. Ada interaksi antara kedua belah pihak yang bertentangan

Tingkatan pertentangan/konflik antara lain :

  1. Pertentangan dlm diri sendiri, di dalam diri setiap manusia terdapat dua sifat, yang baik dan yang buruk, keduanya kadang bertentangan dalam pengambilan keputusan.
  2. Pertentangan dlm kelompok, pertentangan dengan orang lain di dalam satu kelompok bisa didasarkan pada perbedaan tujuan, visi, misi dan lain-lain.
  3. Pertentangan pada masyarakat, pertentangan ini terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain di dalam satu ruang lingkup masyarakat.

Contoh :

  1. Tawuran antara sekolah satu dengan sekolah yang lain
  2. Bingung mengambil keputusan apakah akan ikut skripsi atau kompre

Tinggalkan komentar